Batang, 4 Juli 2025 - Sebanyak 130 pelajar SMK dari 5 sekolah kejuruan di Kabupaten Batang mengikuti Program Resiliensi untuk Industri Masa Depan (PRIMA) selama lima hari di Kawasan Industri…
-
DATE
- CATEGORY
KEK Industropolis Batang dan CSCEC Tandatangani MoU: Mengukuhkan Sinergi dalam Program Two Countries Twin Park (TCTP)

Batang, 20 Maret 2025 – Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), yang kini resmi berstatus
Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industropolis Batang, menandatangani Memorandum of
Understanding (MoU) dengan China State Construction Engineering Corporation (CSCEC)
dalam rangka memperkuat implementasi program Two Countries Twin Park (TCTP) antara
Indonesia dan Tiongkok.
Penandatanganan ini menandai langkah strategis dalam mempercepat arus investasi, khususnya
dari Tiongkok, dengan menghadirkan ekosistem industri modern yang berdaya saing tinggi. Turut
hadir dalam acara ini Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, serta
Duta Besar Republik Rakyat Tiongkok untuk Indonesia, Wang Lutong.
Sinergi Strategis untuk Industri Masa Depan
TCTP merupakan program kerja sama bilateral yang telah dimulai sejak 2021, dengan tujuan
menciptakan keseimbangan investasi antara Indonesia dan Tiongkok melalui pembangunan
kawasan industri yang terintegrasi. Dengan MoU ini, KEK Industropolis Batang akan
berkolaborasi dengan CSCEC dalam perencanaan, pengembangan, dan pemasaran
kawasan, serta mempercepat akuisisi tenant strategis dalam rantai pasok industri global.
Direktur Utama KITB, Ngurah Wirawan, menyampaikan bahwa kolaborasi ini tidak hanya
mempercepat pembangunan infrastruktur, tetapi juga menghadirkan standar industri bertaraf
internasional.
“Kami percaya bahwa kemitraan dengan CSCEC akan memberikan dampak signifikan bagi
pengembangan KEK Industropolis Batang. Dengan infrastruktur yang lebih baik, ekosistem
industri yang matang, serta skema investasi yang menarik, kami optimis kawasan ini akan menjadi
destinasi utama bagi investor global.”Dampak Positif bagi Indonesia
Investasi yang diproyeksikan dari program ini mencapai Rp60 triliun, dengan pengembangan
kawasan seluas 500 hektare. Setiap 1 hektare lahan industri diperkirakan dapat menciptakan 50
hingga 60 lapangan kerja, sehingga secara keseluruhan berpotensi membuka lebih dari 25.000
peluang kerja baru bagi tenaga kerja Indonesia.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menekankan bahwa kerja sama
ini merupakan bagian dari transformasi ekonomi Indonesia menuju negara industri berbasis
hilirisasi dan teknologi tinggi.
“TCTP bukan hanya tentang investasi, tetapi juga tentang integrasi rantai pasok, alih teknologi,
serta peningkatan kapasitas industri nasional agar lebih kompetitif di pasar global.”
Dengan adanya TCTP, Indonesia semakin terkoneksi dengan jaringan industri Tiongkok,
memungkinkan perusahaan lokal untuk memperluas pasar dan meningkatkan daya saing. MoU ini
menjadi batu loncatan bagi KEK Industropolis Batang dalam mengukuhkan posisinya
sebagai pusat manufaktur dan inovasi di Asia Tenggara.
- Log in to post comments