Batang, 4 Juli 2025 - Sebanyak 130 pelajar SMK dari 5 sekolah kejuruan di Kabupaten Batang mengikuti Program Resiliensi untuk Industri Masa Depan (PRIMA) selama lima hari di Kawasan Industri…
-
DATE
- CATEGORY
KEK Industropolis Batang Tutup Semester I 2025 dengan Investasi Rp1,1 Triliun dari Dua Industri Ekspor Strategis

Batang, 30 Juni 2025 — Menutup Semester I tahun 2025, KEK Industropolis Batang
mencatatkan capaian penting dengan membukukan nilai investasi sebesar Rp1,1 triliun. Angka
ini diperoleh dari masuknya dua tenant strategis yang siap mendorong pertumbuhan industri
manufaktur ekspor, yakni PT Simba Indosnack Makmur dan PT Jingxing Weiss Indonesia.
Penandatanganan Perjanjian Pemanfaatan Tanah Industri (PPTI) dengan keduanya
berlangsung pada 30 Juni 2025 di Batang, ditandatangani langsung oleh Direktur Utama PT Simba
Indosnack Makmur Lim Soeyantho, Direktur PT Jingxing Weiss Indonesia Vincent Christopher
Mergonoto, dan Direktur Utama PT Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) Ngurah Wirawan.
Simba: Ekspansi Industri Pangan Bernilai Tambah
PT Simba Indosnack Makmur adalah bagian dari Combiphar Group, yang telah lebih dari dua
dekade menjadi pemain utama di industri makanan dan camilan sehat di Indonesia. Dikenal luas
dengan produk seperti sereal Simba, Oatbits, dan berbagai camilan bergizi lainnya, Simba terus
memperkuat reputasinya lewat pendekatan inovatif dan berkelanjutan. Di KEK Industropolis
Batang, Simba akan membangun pabrik ekspor pertamanya dengan investasi Rp300 miliar di atas
lahan 3,6 hektare, yang difokuskan untuk memenuhi kebutuhan pasar Australia dan Arab Saudi.
Fasilitas ini diperkirakan menyerap sekitar 250 tenaga kerja lokal.
“Bagi Combiphar Group, ekspansi ini merupakan tombak penting dalam mempelopori hari esok
yang lebih sehat untuk Indonesia. Kami berkomitmen membangun fasilitas produksi yang efisien,
inovatif, dan ramah lingkungan. Harapannya, fasilitas ini tidak hanya menopang ekspor, tetapi
juga menciptakan dampak sosial melalui kolaborasi dengan usaha lokal,” ujar Lim Soeyantho,
Direktur Utama PT Simba Indosnack Makmur.
Jingxing: Teknologi Logistik Terpadu Kelas Dunia
PT Jingxing Weiss Indonesia merupakan bagian dari Shanghai Jingxing Storage Equipment
Engineering Co., Ltd., perusahaan teknologi tinggi berbasis di Shanghai yang berdiri sejak 1989.Dengan pengalaman lebih dari 35 tahun, Jingxing telah menyelesaikan lebih dari 15.000 proyek
sistem rak logistik dan 1.200 sistem AS/RS (Automated Storage and Retrieval System) secara
global, menjadikannya sebagai salah satu pemain utama di industri logistik pintar kawasan Asia-
Pasifik. Investasi yang ditanamkan di KEK Industropolis Batang mencapai Rp800 miliar hingga
Rp1 triliun untuk pembangunan pabrik seluas 6,8 hektare, yang akan menyasar pasar ekspor di
Asia Timur dan Pasifik, serta menyerap sekitar 100 tenaga kerja.
“Kami melihat KEK Industropolis Batang sebagai lokasi strategis dengan kesiapan infrastruktur
dan insentif yang mendukung efisiensi ekspor. Investasi ini merupakan langkah awal dalam
membangun fasilitas produksi yang mendukung rantai pasok regional dan memperkuat
positioning kami di pasar global,” tutur Vincent Christopher Mergonoto, Direktur PT Jingxing
Weiss Indonesia.
KITB: Ekosistem Industri yang Terintegrasi dan Siap Bersaing
Direktur Utama PT Kawasan Industri Terpadu Batang, Ngurah Wirawan, menyampaikan bahwa
pencapaian ini menjadi bukti konkret bahwa KEK Industropolis Batang telah bergerak dari fase
pengembangan ke fase akselerasi. Kehadiran investor seperti Simba dan Jingxing tidak hanya
menambah nilai investasi, tetapi juga mencerminkan kepercayaan terhadap masa depan kawasan
ini sebagai pusat industri ekspor.
“Penutupan Semester I ini kami anggap sebagai penanda penting. Kehadiran dua tenant ekspor
yang kuat seperti Simba dan Jingxing membawa warna baru bagi kawasan ini. Mereka datang
bukan hanya membangun fasilitas, tetapi juga membawa visi jangka panjang, pendekatan
kolaboratif, serta pemanfaatan potensi lokal dan regional secara menyeluruh,” ungkapnya.
Dengan capaian ini, KEK Industropolis Batang semakin menegaskan posisinya sebagai
destinasi investasi dunia yang tidak hanya menarik investasi besar, tetapi juga menghadirkan
ekosistem industri berorientasi masa depan—efisien, inklusif, dan kompetitif di pasar global.
- Log in to post comments