Batang, 4 Juli 2025 - Sebanyak 130 pelajar SMK dari 5 sekolah kejuruan di Kabupaten Batang mengikuti Program Resiliensi untuk Industri Masa Depan (PRIMA) selama lima hari di Kawasan Industri…
-
DATE
- CATEGORY
Lahirnya KEK BUMN Terbesar, Industropolis Batang Bangun Ekonomi Nasional Melalui Industrialisasi & Hilirisasi

Batang, 25 Maret 2025 – PT Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), sebagai salah satu Proyek
Strategis Nasional (PSN) yang menjadi primadona investasi, kini resmi berstatus sebagai Kawasan
Ekonomi Khusus (KEK) Industropolis Batang. Status ini ditetapkan setelah Presiden Republik
Indonesia, Prabowo Subianto, menandatangani Peraturan Pemerintah pada 20 Maret 2025. Dengan
luas mencapai 2.886,7 hektare dari total pengembangan 4.300 hektare, KEK Industropolis Batang
menjadi KEK terbesar yang dimiliki oleh BUMN dan satu-satunya di Indonesia yang
menggabungkan tiga status: Industri dan Pengolahan, Logistik dan Distribusi, serta Pariwisata.
Sebagai pusat pertumbuhan industri baru, KEK Industropolis Batang menawarkan berbagai
insentif menarik, mulai dari pembebasan atau pengurangan pajak hingga kemudahan perizinan
investasi, yang memberikan kepastian bisnis bagi para investor. Dilengkapi dengan infrastruktur
kelas dunia, kawasan ini dirancang untuk mendukung industri masa depan yang berkelanjutan,
dengan konektivitas strategis ke pelabuhan, bandara, serta jaringan logistik nasional. Dengan
regulasi yang lebih fleksibel, KEK ini memastikan percepatan perizinan dan operasional bisnis
yang lebih efisien.
Lokasi KEK Industropolis Batang sangat strategis, berada tepat di tengah Tol Trans Jawa pada
KM 371 dengan akses langsung ke Gerbang Tol KIT Batang. KEK ini juga berada di titik nol
Kilometer ke Pantura dan Pelabuhan, serta hanya 45 menit ke Bandara Ahmad Yani Semarang.
Satu-satunya kawasan industri dengan akses tol yang langsung menyajikan pemandangan laut,
KEK ini juga diapit oleh pegunungan dan laut, memberikan nilai tambah dengan lanskap yang
indah dan asri. Keunggulan geografis inilah yang menjadi salah satu faktor utama dalam perolehan
status KEK dengan sektor Pariwisata.KEK Industropolis Batang hadir sebagai pusat ekonomi baru yang berfokus pada tiga sektor
utama. Pertama, sektor Industri dan Pengolahan yang menjadi rumah bagi manufaktur
berteknologi tinggi, seperti otomotif, elektronik, petrokimia, tekstil, serta makanan dan minuman.
Kehadiran sektor ini akan meningkatkan nilai tambah bahan baku lokal sebelum dipasarkan ke
dalam maupun luar negeri. Kedua, sektor Logistik dan Distribusi yang akan menjadikan KEK ini
sebagai simpul perdagangan global dengan fasilitas logistik terintegrasi, termasuk pelabuhan dan
gudang berikat. Ketiga, sektor Pariwisata yang dikembangkan dengan konsep destinasi wisata
industri dan ekowisata berkelas dunia, memberikan nilai tambah bagi industri kreatif dan
hospitality.
Sebelum ditetapkannya status KEK, kawasan ini telah menarik minat 27 tenant global, yang
menunjukkan daya tariknya sebagai pusat investasi. Tenant-tenant ini berasal dari negara-negara
seperti Amerika Serikat, Belanda, Korea Selatan, Chili, Jepang, Taiwan, dan China, dengan
industri yang mencakup solar panel, kaca, wood pellet, alas kaki, PVC, grinding ball, keramik, gas
industri, hingga alat kesehatan. Hingga saat ini, total nilai investasi yang telah masuk mencapai
Rp17,95 triliun. Dari 7 tenant yang telah beroperasi, kawasan ini telah menyerap 7.008 tenaga
kerja, dengan 80% berasal dari Kabupaten Batang. Dengan status KEK, KITB diproyeksikan akan
menarik tambahan investasi senilai Rp75,8 triliun serta menciptakan 58.145 lapangan kerja baru.
Saat beroperasi penuh, KEK ini berpotensi menyerap hingga 250.000 tenaga kerja, menjadikannya
pusat pertumbuhan ekonomi terbesar di Indonesia.
Keberadaan KEK Industropolis Batang sejalan dengan Asta Cita Pemerintah yang berfokus pada
peningkatan daya saing industri nasional dan penciptaan lapangan kerja berkualitas. Dengan
infrastruktur modern, seperti jaringan jalan kawasan, rumah susun, Tempat Pembuangan Sampah
Terpadu (TPST), bendung urang dan jaringan transmisi, reservoir, Instalasi Pengolahan Air (IPA),
Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), serta jaringan transmisi gas, KEK ini menawarkan
ekosistem industri yang terintegrasi dan ramah lingkungan.
Mengusung konsep Smart and Sustainable, KEK Industropolis Batang dibangun dengan filosofi
nature, human, dan masa depan ekonomi berkelanjutan. Dengan pendekatan inovatif ini, KEK ini
menjadi destinasi utama bagi perusahaan yang ingin berkembang di era industri hijau dan digital.Tiga pilar utama yang diusung—menciptakan, berinovasi, dan berkembang—menjadi landasan
utama dalam menciptakan lingkungan bisnis yang kompetitif dan berdaya saing tinggi.
Ngurah Wirawan, Direktur Utama PT Kawasan Industri Terpadu Batang, menyampaikan bahwa
pencapaian ini merupakan langkah besar dalam mewujudkan Indonesia sebagai pusat industri
global. “Dengan status KEK, kami semakin optimis bahwa KEK Industropolis Batang akan
menjadi magnet investasi yang kuat, menciptakan lebih banyak lapangan kerja, serta mendorong
pertumbuhan ekonomi nasional yang inklusif dan berkelanjutan. Kami menawarkan peluang
investasi yang tak tertandingi dengan fasilitas terbaik dan insentif luar biasa,” ujarnya. Ia juga
menambahkan bahwa KEK ini tidak hanya menjadi pusat industri, tetapi juga ekosistem inovasi
yang memungkinkan kolaborasi antara industri, pemerintah, dan masyarakat.
Dengan fasilitas kelas dunia, sertifikasi Platinum Greenship, serta lokasi yang strategis, KEK
Industropolis Batang membuktikan bahwa Indonesia siap bersaing di tingkat global. Status KEK
ini menjadi katalis bagi percepatan pertumbuhan industri nasional, menarik investasi strategis,
serta menciptakan masa depan ekonomi yang lebih cerah bagi bangsa.
- Log in to post comments