• DATE

  • CATEGORY

KITB Gerak Cepat Tangani Dampak Hujan Lebat

Gerak Cepat Tangani Hujan Lebat

Batang, 31 Januari 2025 – Hujan deras yang mengguyur kawasan Batang dan sekitarnya selama

sepekan terakhir menyebabkan peningkatan volume air secara signifikan di beberapa titik,

termasuk di kawasan industri PT Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB). Mengantisipasi

potensi dampak yang lebih luas, tim Infrastruktur KITB sejak awal telah melakukan pemantauan

intensif dan menyiapkan langkah-langkah mitigasi guna memastikan sistem drainase kawasan

tetap berfungsi optimal.

Respons Cepat KITB dalam Menangani Situasi

Menanggapi kejadian ini, tim Infrastruktur KITB langsung bergerak cepat dengan melakukan

sejumlah langkah mitigasi untuk memastikan kondisi tetap terkendali. Berkoordinasi dengan PT

KAI, KITB memastikan bahwa jalur perkeretaapian tetap aman dan dapat beroperasi dengan baik.

“Kami segera mengambil tindakan darurat dengan memperkuat tanggul menggunakan bronjong

batu kali, melakukan perbaikan saluran U-ditch, serta membuat penyekatan saluran perimeter

dengan sand bag dan jumbo bag untuk mengurangi laju aliran air,” ujar Aris Joko Susanto, Kepala

Divisi Infrastructure KITB.

Selain itu, KITB juga akan melakukan perbaikan lebih lanjut terhadap sayap inlet kolam retensi

dan membangun kolam retensi kecil sebagai langkah strategis untuk mengurangi tekanan air

sebelum masuk ke kolam utama.

Upaya Jangka Panjang untuk Ketahanan Infrastruktur

Sebagai langkah preventif agar kejadian serupa tidak terulang, KITB telah merancang sejumlah

strategi peningkatan infrastruktur, di antaranya:

1. Perkuatan Struktur Kolam Retensi

o Pemasangan bronjong batu kali untuk memperkuat dinding tanggul yang terkena

energi air langsung dari saluran hutan.

o Pembuatan kolam retensi tambahan untuk mengurangi tekanan debit air sebelum

masuk ke kolam utama.

2. Peningkatan Sistem Drainase dan Kapasitas Saluran Air

o Mengajukan permohonan ke Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN)

DIY untuk menambah kapasitas box crossing rel kereta api dengan penambahan

dua shell berukuran 3x1,5 meter di KM 50+2/3.

o Melakukan proses asistensi dokumen teknis dengan Balai Teknik Perkeretaapian

(BTP) Kelas I Semarang untuk memastikan perbaikan dilakukan sesuai standar dan

kebutuhan jangka panjang.

3. Sistem Pemantauan dan Koordinasi Berkelanjutan

o Mengembangkan sistem pemantauan dini terhadap potensi kenaikan volume air.o Meningkatkan koordinasi dengan PT KAI serta pihak terkait lainnya guna

memastikan infrastruktur transportasi tetap berfungsi optimal, terutama saat musim

hujan.

Salah satu dampak yang terjadi adalah luapan air dari kolam retensi di Kavling B03 Plabuhan-

Krengseng yang mengakibatkan kerusakan pada struktur inlet saluran penghubung menuju box

culvert KAI (BH 255). Peristiwa ini terjadi pada Kamis, 30 Januari 2025, sekitar pukul 04.30 WIB.

Akibat tingginya tekanan air yang mengalir langsung ke tanggul, terjadi scouring atau erosi pada

pondasi sayap gorong-gorong yang menyebabkan limpasan air ke rel kereta api di KM 50+2.

Dampaknya, sepanjang kurang lebih 50 meter talud jalur kereta roboh, sehingga rel tergenang dan

mengharuskan kereta api yang melintas untuk mengurangi kecepatan demi keselamatan

perjalanan.

Komitmen KITB dalam Menjaga Stabilitas Kawasan

Sebagai pengelola kawasan industri strategis, KITB terus berupaya meningkatkan ketahanan

infrastruktur dalam menghadapi tantangan cuaca ekstrem yang semakin tidak terprediksi.

Langkah-langkah yang telah dan akan dilakukan merupakan bagian dari komitmen untuk menjaga

kelancaran aktivitas industri, transportasi, serta kenyamanan para stakeholder yang beroperasi di

kawasan ini.

“Dengan berbagai tindakan perbaikan dan peningkatan yang dilakukan, kami optimis bahwa

kawasan KITB akan semakin tangguh dalam menghadapi potensi risiko cuaca ekstrem ke

depannya,” tutup Aris Joko Susanto.

KITB akan terus memantau perkembangan situasi dan memastikan setiap langkah mitigasi yang

dilakukan berjalan dengan optimal demi keamanan dan kelangsungan operasional kawasan

industri.